GenPI.co 
Akibatnya, tekanan darah pun meningkat dan aliran darah menuju bagian tubuh pun tidak lancar. Anda pun akan rentan mengalami stroke, serangan jantung, dan pembengkakan arteri atau aneurisme.
Konsumsi daging merah berlebih juga menyebabkan bakteri atau mikrobiota usus menghasilkan senyawa trimetilamina N-oksida (TMAO). Senyawa ini juga berkaitan dengan risiko penyumbatan pembuluh darah.
3. Berat badan sulit turun
Dengan berat yang sama, daging bisa jadi memiliki jumlah kalori yang lebih besar daripada asupan lainnya. Oleh karena itu berat badan akan sulit turun bagi yang terlalu banyak dan sering mengonsumsi daging sapi.
BACA JUGA: Dampak Buruk Junk Food Bagi Anak, Ibu-ibu Harus Tahu!
Sebagai contoh, 100 gram daging yang sudah dibersihkan dari lemak saja memiliki kalori sebesar 123 kkal. Dengan berat yang sama, 100 gram kentang panggang hanya memiliki kalori sebesar 93 kkal.
Tentu Anda harus mengingat, asupan kalori yang besar bila tidak diimbangi dengan aktivitas fisik akan membuat berat badan naik.
4. Meningkatkan risiko degenerasi makula
BACA JUGA: 5 Dampak Minum Kopi Bagi Balita, Awas Jangan Dibiasakan!
Kebanyakan makan daging merah ternyata berpotensi meningkatkan risiko penyakit mata degenerasi makula akibat usia.
Studi terbitan American Journal of Epidemiology (2009) menemukan bahwa konsumsi daging merah sebanyak lebih dari 10 kali per minggu yang banyak meningkatkan kemunculan degenerasi makula yang lebih awal.
BACA JUGA: Daftar Makanan untuk Meningkatkan Hemoglobin, Apa Saja?
Hal ini karena asupan daging merah yang tinggi bisa meningkatkan senyawa nitrosamin menjadi racun bagi retina. Selain itu, asupan daging terlalu banyak juga menyebabkan adanya tumpukan lemak dan protein di bawah retina.
