GenPI.co Kepri - Sebanyak 7.000 honorer di Kepri terancam kehilangan pekerjaan. Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kepri meminta para honorer jangan panik.
Ancaman terhadap diputusnya kontrak para honorer ini menyusul rencana pemerintah pusat menghapus status mereka mulai tahun 2023.
Sekda Provinsi Kepri Adi Prihantara mengatakan pihaknya tetap berupaya memperjuangkan nasib sekitar 7.000 tenaga honorer ini.
BACA JUGA: Pemrov Kepri Diminta Siapkan Skema Penghapusan Tenaga Honorer
"Kami tetap memikirkan nasib status honorer agar jangan sampai dihapus tanpa ada solusi," ujarnya, Jumat (10/6).
Menurut dia, tidak mudah memberhentikan tenaga honorer begitu saja, karena harus diakui keberadaan mereka selama ini membantu pemerintah daerah dalam melayani publik.
BACA JUGA: Baznas Berbagi Kebahagiaan dengan Honorer Batam
Ia juga mengklaim ribuan pegawai honorer itu tidak membebani APBD Pemprov Kepri, sebab setiap tahun memang sudah dianggarkan sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
"Kita tentu tidak ingin kebijakan penghapusan honorer, justru memicu meningkatnya angka pengangguran terbuka," ujar dia.
BACA JUGA: 7 CPNS di Kepri Mundur Setelah Lulus Seleksi
Adi menyatakan pemerintah daerah tidak dapat menyangkal atas turunnya surat edaran Kemenpan-RB perihal penghapusan tenaga honorer pada tahun depan.