Karyawan BUMD Tanjung Pinang Sudah 2 Bulan Tak Gajian, Ada Apa?

Karyawan BUMD Tanjung Pinang Sudah 2 Bulan Tak Gajian, Ada Apa? - GenPI.co KEPRI
Suasana Pelabuhan Sri Bintan Pura sepi sejak pandemi Covid-19. F: ANTARA.

GenPI.co Kepri - Direktur BUMD Tanjung Pinang Fahmi mengatakan, pembayaran gaji karyawan, termasuk dirinya terpaksa dilakukan secara tambal sulam.

“Saya dan karyawan BUMD Tanjung Pinang sudah dua bulan tidak gajian,” ujarnya, Sabtu (5/3).

Diakuinya kinerja BUMD Tanjung Pinang memang merosot. Perusahaan milik daerah itu bahkan minus sekitar Rp50 juta setiap bulan.

BACA JUGA:  Efisiensi Anggaran, BUMD Tanjung Pinang Lakukan Ini

Hal itu menyebabkan biaya operasional dan gaji karyawan tak mampu tertutupi. Kondisi tersebut dialami perusahaan tersebut sejak pandemi Covid-19 menyerang.

Selain gaji karyawan yang mengalami tambal sulam, biaya operasional kantor pun telah sejak lama dikurangi.

BACA JUGA:  BUMD Tanjung Pinang Lepas Pengelolaan Parkir di Bandara, Kenapa?

Fahmi mengatakan, biaya pengeluaran untuk membayar gaji karyawan mencapai sekitar Rp300 juta per bulan.

Sebelum pandemi, pembayaran gaji karyawan tidak pernah menunggak. Hal itu karena pendapatan BUMD Tanjung Pinang sebelum pandemi berkisar Rp600 juta hingga Rp700 juta per bulan.

BACA JUGA:  Ini 6 Pelabuhan Kepri yang Diberi Izin Kemenhub untuk Dikelola

Pendapatan terbesar BUMD Tanjung Pinang bersumber dari kerja sama pengelolaan Pelabuhan Sri Bintan Pura antara BUMD Tanjung Pinang dengan PT Pelindo Tanjung Pinang.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya