UNHCR Dorong Pengungsi di Kepri Diberi Kesempatan Magang

UNHCR Dorong Pengungsi di Kepri Diberi Kesempatan Magang - GenPI.co KEPRI
UNHCR Indonesia mengadakan temu bersama jurnalis untuk menyosialisasikan mandat dan tugas UNHCR serta membahas mengenai peliputan pengungsi. Foto: UNHCR Indonesia untuk GenPI.co Kepri.

Misalnya anak-anak di bawah 18 tahun yang tanpa pendamping, ibu dengan anak yang tanpa pendamping dan pengungsi lansia yang perlu akses kesehatan rutin.

Kebutuhan finansial yang tak tercukupi, rasa frustasi karena tidak memiliki kegiatan dan tidak pastinya informasi dari negara ketiga yang menerima suaka tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu penyebab para pengungsi ini sering mengadakan aksi unjuk rasa.

Mitra mengatakan terkait negara ketiga yang menjadi tujuan pencari suaka setiap tahun juga tidak menetapkan kuota yang sama. Kadang berkurang kadang bertambah.

BACA JUGA:  Pencari Suaka Demo di depan Kantor Wako Batam, Begini Tuntutannya

“UNHCR tugasnya memfasilitasi, kami yang mengajukan tapi resettlement terbatas, negara ketiga lah yang menentukan apakah pengungsi yang kami ajukan diterima atau tidak,” papar Mitra.

Dalam 5 tahun terakhir misalnya UNHCR Indonesia mengajukan 3.700 pencari suaka tapi yang diterima oleh negara ketiga hanya 2.700 orang.

BACA JUGA:  Pengawasan Orang Asing di Tanjungpinang Dipeketat, Apa Alasannya?

Negara ketiga yang menerima pengungsi ini pun kata Mitra semakin berkurang, kini jumlahnya tinggal 20 negara, termasuk yang paling banyak menerima pengungsi melalui Indonesia yaitu Australia, Amerika dan Selandia Baru. (*)

Jangan lewatkan video populer ini:

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya