
GenPI.co Kepri - Gubernur Kepri bilang Tanjung Pinang bukanlah Pangkal Pinang. Oleh karena itu Tanjung Pinang dibenahi.
"Itu betul, sampai sekarang masih banyak yang salah paham antara Tanjung Pinang dan Pangkal Pinang, dan harus kita tanggapi hal ini," kata Ansar Ahmad dalam sambutannya saat pengukuhan kepengurusan Kerabat Provinsi Kepulauan Riau Jakarta (KPKRJ) di Hotel Paragon, Jakarta, Sabtu (4/6).
Menurut dia, cara terbaik yang harus dilakukan agar Tanjung Pinang tampil beda dan mudah dikenal adalah dengan memoles kota tersebut dari berbagai sudut, terutama dari segi infrastruktur, agar lebih menarik dan iconic.
BACA JUGA: Wajah Kota Lama Tanjung Pinang Makin Bedelau, Anggarannya Rp9,8 M
Ditambah lagi Tanjung Pinang merupakan ibukota Provinsi Kepri yang sudah seharusnya lebih menonjol dalam berbagai hal.
"Kami sudah mulai menjawab itu semua. Kami sedang benahi Kota Tanjung Pinang agar lebih nyaman dan memiliki daya tarik bagi banyak orang,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemerintah Gelontorkan Rp30 M untuk Penataan Pulau Penyengat
Ansar mengatakan ia ingin ada ciri khas yang mengesankan di Tanjung Pinang, sehingga mudah dibedakan.
Untuk memoles Tanjung Pinang saja, Pemprov Kepri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 miliar di tahun 2022 ini.
BACA JUGA: Penataan Pulau Penyengat Butuh Rp130 M, Bakal Berkonsep 3S
Dana tersebut diantaranya untuk membangun flyover di depan Ramayana, merehabilitasi Kota Lama Jalan Merdeka, memperluas jalan menuju Bandara RHF.