GenPI.co Kepri - Revitalisasi Pulau Penyengat makan waktu dan rumit, menurut Staf Khusus Gubernur Kepri Syarafuddin Aluan.
Aluan mengatakan, Pulau Penyengat perlu direvitalisasi atau dipercantik. Rencana itu sudah dipikirkan sejak Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah.
Bahkan ketika itu Pemrov Kepri telah membentuk Badan Khusus (bansus) untuk kegiatan revitalisasi pulau tersebut.
BACA JUGA: Penataan Pulau Penyengat Butuh Rp130 M, Bakal Berkonsep 3S
Hanya saja, lanjut Aluan, sampai tiga Gubernur berlalu, penanganan pembangunan revitalisasi Pulau Penyengat tidak sempat diwujudkan.
"Kemudian ide untuk merevitalisasi Pulau Penyengat ini muncul lagi pada saat kedatangan Menteri Bappenas tahun lalu di Lagoi, Bintan,” ujarnya, Senin (9/5), dikutip dari keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: Pulau Penyengat Resmi Jadi Pulau Digital, Pertama di Kepri
Saat itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan niat itu kepada Menteri Bappenas Suharso. Sebelum kembali ke Jakarta pun Suharso diajak keliling Masjid Penyengat, lalu ke makam para Raja dan tempat-tempat lainnya.
Dua hari kemudian, Aluan menghubungi ajudan Menteri Bappenas, menyampaikan niat untuk berjumpa bersama Gubernur Ansar.
BACA JUGA: Pemerintah Gelontorkan Rp30 M untuk Penataan Pulau Penyengat
"Alhmdulillah direspon baik oleh beliau, dan diagendakan rapat resmi di kantor Bappenas dengan mengahadirkan semua deputi,” kata Aluan.