Berolahraga Tetapi Masih Merokok, Berbahayakah?

Berolahraga Tetapi Masih Merokok, Berbahayakah? - GenPI.co KEPRI
Ilustrasi olahraga yang bisa berkurang manfaatnya jika masih melakukan kebiasaan merokok. Foto: ANTARA.

Tak hanya itu, detak jantung perokok juga lebih tinggi daripada non-perokok karena penurunan kadar oksigen. Hal itu mengindikasikan jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Peradangan Tulang dan Sendi

Banyak yang mengira bahwa merokok hanya menyebabkan peradangan pada paru-paru. Namun, merokok juga mempengaruhi tulang dan sendi Anda sehingga meningkatkan risiko osteoporosis, nyeri punggung, hingga rheumatoid arthritis (peradangan sendi dan keseleo).

BACA JUGA:  Saran Dokter Terkait Olahraga untuk Pasien Hipertensi Paru

Jika ada keluarga, sahabat, bahkan Anda sendiri mengalami kesulitan meninggalkan kebiasaan merokok, sebaiknya coba langkah-langkah berikut untuk kurangi risikonya.

Berhenti Merokok

BACA JUGA:  Jalan Kaki, Olahraga Ringan yang Kaya Manfaat

Dengan potensi risiko yang besar terhadap daya tahan fisik, Anda sebaiknya berhenti merokok secara total, meskipun tidak mudah. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor maupun para ahli untuk membantu Anda berhenti merokok.

“Setelah memutuskan berhenti, mayoritas orang yang menemui penasihat akan melalui bulan pertama tanpa merokok,” kata Jennifer Percival, yang melatih para penasihat dalam program berhenti merokok, seperti dikutip dari situs resmi nhs.uk.

BACA JUGA:  Jangan Merokok di Dekat Ibu Hamil, Ini Bahayanya

Namun, jika berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan, cobalah beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, vape, maupun kantong nikotin.

Berita Selanjutnya