GenPI.co Kepri - Hipertensi paru belum banyak diketahui khalayak banyak, meski penyakit ini juga bisa menyerang anak usia dini. Jika terinfeksi, penderitanya pun disarankan tetap berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
Pakar Kardiologi Anak dan Penyakit Jantung Bawaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K) menyebutkan bahwa penderita hipertensi paru tetap bisa berolahraga tetapi dengan intensitas ringan.
Olahraga berat harus dihindari oleh orang dengan hipertensi paru. Jika diperlukan, pasien juga bisa meminta rekomendasi dari dokter jantung untuk mengetahui olahraga apa yang baik dilakukan.
BACA JUGA: Dokter: Penanganan Hipertensi Paru pada Anak Banyak Tantangannya
"Masalah olahraga ada parameternya. Parameternya ada di dokter jantung, ada namanya pengujian latih beban, dari situ nanti dihitung dan diresepkan yang bisa dikasih ke personal trainer atau rekomendasi latihan," katanya.
Dia menjelaskan, jika sulit untuk melakukan uji latih beban, pasien bisa menghitung sendiri denyut nadinya. Menurutnya, denyut tersebut maksimium berada di angka 110 per menit.
BACA JUGA: Mengenal Hipertensi Paru yang Bisa Menyerang Anak Usia Dini
"Intinya aktivitas ringan, kalau sudah 110 kita stop. Badan kita ini punya alarm kalau sudah lelah, stop harus istirahat. Jangan digeber terus," kata dia.
dr. Radityo mengungkapkan, tujuan dari olahraga adalah untuk membuat kondisi tubuh pasien tetap bugar. Sebab, tidak sedikit pasien hipertensi paru yang memiliki komorbid obesitas.
BACA JUGA: Dokter Ingatkan Bahaya Covid pada Anak, Orang Tua Diminta Waspada
Meski tidak ada gejala yang khas pada hipertensi paru, namun mengorok saat tidur pada orang bertubuh gemuk merupakan salah satu indikasinya.