
Penyakit autoimun sangat bisa berkomplikasi serius ke penyakit atau keluhan seperti jantung, kerusakan syaraf atau organ seperti hati, ginjal, depresi atau gangguan kecemasan.
“Data valid pun menunjukkan adanya faktor risiko tinggi pada wanita rentan usia 20-50 tahun," ujar dia.
Autoimun ini bisa dicegah dengan pemeriksaan immune risk, yaitu pemeriksaan genomik, yaitu mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor risiko kepada penyakit autoimun.
BACA JUGA: 5 Langkah Mengatasi Stres, Dijamin Kesehatan Mental Membaik
Di awal pencegahan autoimun, dokter akan mendiagnosa penyakit diawali dengan wawancara, pemeriksaan fisik, tes antinuclear antibodi (ANA),
Tes ini berfungsi untuk mengetahui aktifitas antibodi yang menyerang tubuh dan dilanjutkan melakukan tes Autoantibody untuk mendeteksi karateristik antibodi dalam tubuh, tes darah dan lainnya.
BACA JUGA: 5 Dampak Buruk Stres Bagi Kesehatan, Bahaya Banget!
Diakuinya sebagian besar penyakit autoimuin belum dapat disembuhkan dengan obat.
“Tapi gejala yang timbul dapat dicegah agar tidak memburuk,” ujarnya. (ant)
BACA JUGA: Hati-hati, Overthinking, Bisa Sebabkan Stres hingga Depresi
Video heboh hari ini: