GenPI.co Kepri - Kondisi stres pada ibu menyusui dapat mempengaruhi kelancaran ASI. Simak pemaparan konselor laktasi ini.
Dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI mengatakan kondisi stres pada ibu menyusui bisa mempengaruhi tingkat kelancaran ASI.
“ASI akan berkurang, bahkan tidak dapat mengalir dengan lancar,” ujarnya, Senin (1/8).
BACA JUGA: Daftar Makanan Pelancar ASI, Ibu Menyusui Wajib Tahu
Bayi mengisap ASI, maka aktivitas tersebut akan memberikan sinyal sensoris ke otak ibu dan merangsang keluarnya hormon prolaktin dan hormon oksitosin yang selanjutnya akan masuk ke dalam aliran darah.
Jeanne-Roos mengatakan hormon oksitosin berfungsi untuk membantu kontraksi otot, sementara prolaktin untuk membantu produksi ASI.
BACA JUGA: Ibu Menyusui Pantang Makan Pedas, Mitos atau Fakta?
“Kondisi ini (ASI tidak lancar) bisa dipengaruhi oleh stres, dalam hal ini terutama hormon oksitosin. Makanya kita mengenal hormon oksitosin sebagai love hormone. Produksi ada, kalau kontraksi tidak jalan, maka ASI tidak bisa keluar,” kata dia.
Pengaruh kondisi stres dapat terjadi misalnya pada saat ibu memasuki periode menyusui. Pada saat itu, ibu merasa payudara sudah terisi penuh oleh ASI namun cairan tak kunjung keluar dalam jangka waktu lama.
BACA JUGA: Metode mengatasi Tekanan Darah Tinggi, Obat Hipertensi Menyingkir
Karena ketidaktahuan dan kebingungan, Jeanne-Roos mengatakan ibu malah membiarkan kondisi tersebut dengan tidak melakukan perangsangan sehingga payudara semakin membengkak dan berlanjut pada kondisi penyerapan ASI ke jaringan sekitar.