Saran Peneliti Terkait Persoalan Laut Natuna Utara

Saran Peneliti Terkait Persoalan Laut Natuna Utara - GenPI.co KEPRI
Ilustrasi nelayan yang mencari ikan di Laut Natuna Utara. Foto: ANTARA.

GenPI.co Kepri - Peneliti Senior Lee Kuan Yew School of Public Policy Evan A.Laksmana mengatakan persoalan di Laut Natuna Utara (LNU) harus ditempatkan dalam konteks strategis yang lebih luas karena kawasan itu bersinggungan dengan Laut China Selatan (LCS).

Selain itu, menurut dia, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok telah mempengaruhi perilaku negeri tirai bambu tersebut di LCS.

“Di Indonesia, sering muncul persepsi bahwa perilaku Tiongkok di LNU atau LCS merupakan bagian dari upaya negara tersebut untuk mengokupansi atau menginvasi Indonesia. Ini buat saya kesalahan persepsi, jadi kita harus memberikan konteks yang lebih luas,” katanya.

BACA JUGA:  Pemkab Natuna Surati Kementerian KKP, Ini Isinya

Dia menjelaskan, kepentingan utama dari Tiongkok masih terkait legitimasi dari Partai Komunis China selaku partai penguasa di Tiongkok.

Ekspansi teritorial dinilai hanya akan dipertimbangkan dalam konteks kepentingan utama (core interest), seperti yang dilakukan Tiongkok terhadap Hongkong atau Taiwan.

BACA JUGA:  Warga Natuna Harap Waspada, Gelombang Laut Capai 4 Meter

"Masalah LNU bukan berada di level yang sama dengan Hongkong atau Taiwan," kata dia.

Menurut Evan, apa yang dilakukan Tiongkok di LNU dan LCS tak boleh dikatakan sebagai bagian dari strategi untuk menginvasi atau bahkan merebut seluruh sumber daya alam Indonesia.

BACA JUGA:  Punya Masalah Lemak di Perut? Atasi dengan Menu Sarapan Ini

Namun, apa yang dikerjakan Tiongkok di LNU dan LCS harus dinyatakan sebagai kesalahan atau perbuatan ilegal.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya