Pembangunan Jembatan Babin Menemui Kendala Serius

Pembangunan Jembatan Babin Menemui Kendala Serius - GenPI.co KEPRI
Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Foto: ANTARA

GenPI.co Kepri - Pembangunan Jembatan Babin (Batam – Bintan) mengalami kendala serius. Pemerintah harus mengeluarkan dana Rp 50 miliar jika mau lanjut.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan masih terkendala survei penyelidikan tanah atau soil investigation.

Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) di segmen dukungan pemerintah, masih dibutuhkan 16 titik penyelidikan tanah.

BACA JUGA:  Proyek Jembatan Babin Dilelang Tahun Ini, Cek Jadwal Pastinya

Menurut Ansar hal itu sangat diperlukan untuk menyusun estimasi biaya sehingga mengurangi risiko pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu.

“Selain itu, juga diperlukan untuk mendapatkan persetujuan desain oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ)," kata Ansar, Kamis (3/11).

BACA JUGA:  Ansar Gaspol Pembebasan Lahan Jembatan Babin, Tapi Ada Kendalanya

Ansar mengakui Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kepri belum dapat mengakomodir kebutuhan penyelidikan tanah tambahan sebanyak 16 titik yang nilainya Rp 50 miliar.

Ansar pun menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tujuannya untuk memberikan solusi akternatif pemenuhan anggaran dalam penyelidikan tanah tersebut.

BACA JUGA:  Gubernur Paparkan Pembangunan Jembatan Babin, Kapan Dimulai?

Pembangunan Jembatan Babin sepanjang 14,74 kilometer itu rencananya didanai melalui skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sepanjang 7,98 kilometer dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 13,57 triliun.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya