Pemahaman Keliru, Capaian Vaksin Lansia di Kepri Terhambat

Pemahaman Keliru, Capaian Vaksin Lansia di Kepri Terhambat - GenPI.co KEPRI
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri dr Tjetjep Yudiana. Foto: ANTARA/Nikolas Panama

"Informasi yang keliru tersebut harus diperbaiki melalui sosialisasi secara masif. Pemerintah kabupaten dan kota perlu melibatkan camat, lurah, RW dan RT untuk memberi informasi yang benar serta mendorong para lansia suntik vaksin," ujarnya.

Bahkan kata dia, ada pendapat yang keliru juga kalau sudah vaksin pertama atau kedua, tidak perlu vaksin lagi karena sudah terbentuk kekebalan tubuh secara permanen.

Yang benar itu, masa efektivitas vaksin hanya 3-6 bulan selanjutnya perlu vaksin ketiga," ucapnya.

BACA JUGA:  Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes di Kepri Dimulai

Tjetjep mencontohkan dirinya yang suntik vaksin penguat atau "booster" pada Februari 2022. Masa efektivitas vaksin membentuk kekebalan tubuhnya sudah habis karena sudah melewati enam bulan.

Vaksin Covid-19 berbeda dengan vaksin lainnya, misalnya vaksin cacar, yang masa efektivitasnya seumur hidup.

BACA JUGA:  Vaksinasi Booster di Kepri Lambat, Dinkes Beberkan Penyebabnya

"Saya harus lebih waspada dalam berinteraksi karena masa efektivitas vaksin di dalam tubuh saya sudah habis. Saya masih menunggu vaksin keempat dari pemerintah pusat, yang sekarang masih difokuskan untuk tenaga kesehatan," tuturnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengungkapkan jumlah lansia yang sudah vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 73.989 orang atau 84,92 persen. Sisa target lansia yang belum divaksin 14.593 orang.

BACA JUGA:  Duh, Vaksinasi Covid-19 di Kepri Belum Juga Capai Target

Sementara vaksin dosis kedua sebanyak 63.152 orang atau 72,48 persen, dan dosis ketiga 31.552 orang atau 36,21 persen.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya