Menurut dia, penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini bukan sesuatu hal yang baru, karena memang sudah dijalani dan sukses dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Dari survei kami ke beberapa distributor dan pengecer di Tanjung Pinang, ternyata sudah ada yang menggunakan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi,” kata dia.
Ia mengatakan, di awal mungkin masyarakat merasa ribet, tapi sebenarnya ini lebih praktir. Sebab kebutuhan masyarakat terkontrol di aplikasi ini. Pemerintah pun akan tahu seberapa banyak masyarakat membeli minyak goreng
BACA JUGA: Beli Minyak Goreng di Tanjung Pinang Bakal Pakai PeduliLindungi
Untuk minyak goreng kemasan yang dijual di swalayan, warung-warung, dan lainnya, Ia mengaku tidak bisa melakukan intervensi. Sebab, hal ini berkaitan dengan harga yang pedagang terima dari distributor.
"Sehingga, harga jual di mall, swalayan, dan warung-warung ikut bervariasi. Berbeda, tergantung harga sewa mereka," sebutnya.
BACA JUGA: Ansar Dukung Beli Minyak Goreng Pakai KTP dan Pedulilindungi
Tapi, pihaknya tetap memprioritaskan minyak goreng curah. Disdagin saat ini juga sudah berkoordinasi dengan tim satgas pangan Polresta Tanjung Pinang untuk pengawasannya. (*)
Video viral hari ini: