Nelayan Kepri Didorong Kembangkan Rumput Laut

Nelayan Kepri Didorong Kembangkan Rumput Laut - GenPI.co KEPRI
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri Tengku Said Arif Fadillah. Foto: ANTARA.

Namun Arif menginginkan rumput laut yang dikembangkan jenis SL, bukan sargasum sehingga harganya lebih mahal.

Pengembangan rumput laut dengan harga yang tinggi sudah dilakukan oleh kelompok nelayan di Bombana, Sulawesi Tenggara. Harga rumput laut yang sudah diolah menjadi tepung di daerah itu mencapai Rp32.000/kg.

Menurut dia, sejumlah investor asing tertarik mengembangkan bisnis itu di Kepri, salah satunya pengusaha asal China. Namun Arif menginginkan investor rumput laut itu tidak hanya menjadi kelompok nelayan sebagai pekerja, melainkan pemilik saham.

BACA JUGA:  34 Ribu Nelayan di Kepri dapat Asuransi Tenaga Kerja

"Di Kepri, butuh investor untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga tidak dijual mentah," ujarnya.

Arif menambahkan pemerintah pusat dan Pemprov Kepri serius mendorong nelayan tangkap juga mengembangkan budi daya rumput laut. Tahun depan, Pemprov Kepri akan mengalokasikan anggaran untuk bibit rumput laut.

BACA JUGA:  Kartu Kusuka, Mudahkan Nelayan Mengakses Solar Subsidi

Pelaku budi daya rumput laut juga diharapkan mampu membangun siklus pengembangan bibit hingga panen.

"Saat panen juga disisakan untuk bibitnya," katanya.

BACA JUGA:  Jatah BBM Subsidi untuk Nelayan di Natuna Berkurang, Kok Bisa?

Pengetahuan soal itu, salah satu hal yang penting diberikan kepada pelaku usaha ini. Karena itu, Pemprov Kepri bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten agar dapat mengembangkan budi daya rumput laut.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya