Bebas Masker di Tempat Terbuka di Kepri Bakal Dievaluasi Berkala

Bebas Masker di Tempat Terbuka di Kepri Bakal Dievaluasi Berkala - GenPI.co KEPRI
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri dr Tjetjep Yudiana. Foto: ANTARA/Nikolas Panama

GenPI.co Kepri - Pelonggaran penggunaan masker atau kebijakan bebas masker di ruang terbuka di Kepri bakal dievaluasi secara berkala oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kepri.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana setiap pekan timnya melakukan survei terhadap ketersediaan fasilitas kesehatan, tenaga medis dan pengawasan terhadap dampak dari bebas masker di ruang terbuka yang tidak ramai.

Menurut dia, fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 cukup memadai. Ratusan tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 saat ini tidak dipergunakan lantaran jumlah pasien Covid-19 sudah tidak banyak.

"Kebijakan pemerintah melonggarkan penggunaan masker di tempat terbuka yang tidak ramai, sudah tepat,” ujarnya, Rabu (18/5).

BACA JUGA:  Hore! Wisman Masuk Kepri Tak Perlu PCR, Antigen dan Bebas Masker

Menurut dia, berdasarkan kebijakan itu, berarti di di ruang tertutup dan di ruang terbuka yang ramai tetap wajib menggunakan masker untuk saat ini.

Pihaknya pun akan mengantisipasi dampak dari kebijakan itu, yang kemungkinan diimplementasikan secara berlebihan oleh sekelompok orang.

Misalnya, dalam kegiatan di ruang terbuka yang ramai, masyarakat tidak menggunakan masker lagi.

"Tentu itu tidak dibenarkan, karena potensial menyebabkan kasus aktif Covid-19 bertambah," katanya.

Pelaksanaan kegiatan ibadah di rumah ibadah dapat dilaksanakan, namun tetap menggunakan masker.

BACA JUGA:  Bandara Batam Bebas Antigen dan PCR, Tapi Pemeriksaan Tetap Ketat

"Kalau di masjid, jamaah dapat berdekatan, tidak perlu lagi menjaga jarak, namun tetap harus menggunakan masker," ucapnya.

Kegiatan belajar di sekolah juga sudah dilaksanakan melalui tatap muka di dalam kelas, namun di dalam kelas, pelajar tetap harus menggunakan masker.

Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten dan kota di daerah itu setiap pekan mengawasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Pembelajaran tatap muka 100 persen sudah dilaksanakan. Dari hasil evaluasi kami, tidak ada penularan Covid-19 yang terjadi di sekolah dalam dua bulan terakhir," ucapnya.(ant/*)

Video populer saat ini:

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya