GenPI.co 
GenPI.co Kepri - Sampah rumah tangga di Tanjung Pinang meningkat sejak puasa Ramadan hingga Idulfitri 1443 Hijriah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjung Pinang Riono mengatakan sampah yang diproduksi rumah tangga, baik organik maupun nonorganik, meningkat dari 90 ton per bulan menjadi sekitar 110 ton selama puasa hingga awal Lebaran.
"Sampah dari rumah tangga meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat," ujarnya, Kamis (12/5).
Riono mengatakan sampah rumah tangga tersebut tidak hanya dibuang di tempat pembuangan akhir yang resmi. Banyak juga ditemukan di tepi jalan.
BACA JUGA: Batam Penyumbang Terbesar Sampah di Kepri, Segini Jumlahnya
Padahal Tanjung Pinang memiliki 37 kontainer sampah, delapan bak sampah permanen dan sembilan bak sampah komunal.
Tumpukan sampah di tepi jalan itu, terutama di simpang jalan, dekat perumahan warga, tetap dibersihkan oleh petugas kebersihan setiap subuh hingga pagi hari.
"Setiap hari pasti ada banyak titik tumpukan sampah di lokasi pembuangan sampah ilegal, walaupun sudah berulang kali ditegur," ujarnya.
Persoalan lain yang dihadapi sampai sekarang adalah sampah di pesisir Tanjung Pinang. Jumlah petugas kebersihan yang memungut sampah di pesisir terbatas, sehingga tinggi tumpukan sampah bisa mencapai 3,5 meter.
Beberapa petugas setiap hari menjaring sampah yang tergenang di air laut, namun saat air laut surut, mereka akan kesulitan mengangkut sampah dalam waktu cepat.
Menurut Riono, sampah di pesisir Tanjung Pinang berasal dari kegiatan usaha dan sampah yang diproduksi rumah tangga.
"Kami sudah ingatkan berulang kali agar warga membuang sampah di tempat yang tersedia,” ujarnya.
Riono menegaskan, laut bukan tong sampah. Laut harus dijaga agar ekosistem di laut tidak tercemar. (ant/*)
BACA JUGA: DLH Tanjung Pinang: Retribusi Sampah Sesuai Perda, Bukan Naik
Lihat video seru ini:
