
“Agar masjid yang masuk menjadi salah satu cagar budaya ini tetap utuh dan tidak mengubah esensi, harus dijaga nilai historisnya, heritagenya" kata Ansar.
Pekerjaan dalam paket revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat di 2022 ini di antaranya pemasangan videotron di depan masjid.
Kemudian saranan dan prasarana tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, pengembangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang documenter, dan Perbaikan menara masjid.
BACA JUGA: Revitalisasi Pulau Penyengat, Terkendala Pemindahan Kabel Listrik
Pemerintah Provinsi Kepri menanggarkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk proyek ini. Namun, berdasarkan hasil pengumuman lelang, anggaran yang digunakan Rp 5,8 miliar saja.
Penataan Pulau Penyengat adalah salah satu dari empat pekerjaan yang digesa oleh Ansar dalam rangka mempercantik Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri.
BACA JUGA: Balai Pelestarian Cagar Budaya Dilibatkan Tata Pulau Penyengat
Pekerjaan lain yang juga digesa yaitu penataan kawasan Gurindam 12, Penataan Kota Lama, dan Tanjungpinang Heritage Food.
"Kalau terus dimantapkan Tanjungpinang bisa bersaing dengan Batam dan Bintan yang lebih dikenal luas bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara" kata dia.
BACA JUGA: Penataan Pulau Penyengat Butuh Rp130 M, Bakal Berkonsep 3S
Ansar menegaskan semua pekerjaan dalam revitalisasi Masjid Penyengat ini telah melalui kajian konsultan, pelaksanaan pekerjaan juga berdasarkan rekomendasi konsultan. (*)