GenPI.co 
Menurut Wiro, keputusan menaikkan harga jual tahu dan tempe yang diproduksinya ke pedagang di pasar dirasanya cukup berat. Namun, jika tidak menaikkan harga akan berimbas langsung kepada usahanya.
"Kita juga sebenarnya berat menaikan harga. Tapi belum ada solusi kongkrit dari pemerintah," ujarnya.
Selain menaikkan harga, Wiro akan melakukan upaya lain yaitu penyesuaian ukuran tahu dan tempe yang diproduksinya.
BACA JUGA: Rumah Kue Wiweka, Tawarkan Oleh-oleh dengan Harga Ekonomis
"Ukuran kami perkecil dengan tetap mempertahankan kualitas," katanya.
Terpisah, Produsen tempe dan tahu lain yakni Rosmanto mengatakan, untuk bertahan di tengah naiknya harga kedelai impor, pihaknya mengurangi produksi harian.
BACA JUGA: Lapis Berendam, Oleh-oleh Andalan Rumah Kue Wiweka
"Kami lakukan produksi sesuai permintaan saja. Kalau kemaren kita masih berani produksi lebih dari permintaan buat stok," ujarnya.
Rosmanto mengatakan dirinya mengetahui kenaikan kedelai impor dari beberapa waktu lalu saat membeli bahan untuk produksi tahu dan tempe.
BACA JUGA: Dinas KUM Batam Buka Lowongan Kerja, Ini Persyaratannya
"Pas liat nota belanja kok naik, saya pastikan rupanya harga kedelai lagi naik," jelasnya.
