
Raden mengatakan dua daerah tersebut, Natuna dan Anambas memiliki populasi sapi yang cukup diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di kabupaten kota setempat, salah satunya di Tanjung Pinang.
Adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini marak terjadi di beberapa daerah ini menurutn Raden mendorong budidaya sapi lokal harus makin dikuatkan, sehingga dapat memenuhi paokan dalam daeah.
Diakuinya, selama ini Tanjung Pinang dan beberapa daerah lainnya di Kepri sangat bergantung dengan pasokan sapi dari provinsi lain.
BACA JUGA: Pelabuhan Rakyat Diawasi untuk Cegah Masuknya PMK
"Kita sangat tergantung dengan sapi dari daerah lain, sementara sebagian daerah saat ini tertular wabah PMK," ujar Raden. (ant)
Video viral hari ini: