Vaksinasi Booster di Kepri Capai 40,85 Persen

Vaksinasi Booster di Kepri Capai 40,85 Persen - GenPI.co KEPRI
Animo masyarakat Batam untuk divaksin booster meningkat. Foto: Dinkes Batam.

GenPI.co Kepri - Vaksinasi booster di Kepri saat ini sudah mencapai 40,85 persen. Satgas Penanganan Covid-19 Kepri mencatat warga  yang sudah divaksin booster sebanyak 561.046 orang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan warga antusias mengikuti vasinasi booster dalam dua bulan terakhir. Jumlahnya pun meningkat 20 persen.

"Petugas vaksinasi di Kepri kembali melayani vaksinasi massal setelah libur Idulfitri 1443 Hijriah," kata Tjetjep, Senin (9/5).

BACA JUGA:  Vaksin Booster Tak Lagi Jadi Syarat Perjalanan di Kepri

Antusiasme warga mengikuti vaksinasi booster salah satunya disebabkan kemudahan yang didapat saat bepergian ke luar kota setelah divaksinasi booster.

"Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi juga meningkat karena terbukti peningkatan imun tubuh dapat mencegah penularan Covid-19," ujarnya.

Tjetjep mengemukakan sisa target 100 persen untuk dosis ketiga mencapai 812.326 orang.

BACA JUGA:  Benarkah Hepatitis Akut Disebabkan Vaksin covid-19?

Lansia di Kepri yang sudah divaksinasi dosis ketiga sebanyak 23.733 orang atau 27,24 persen. Lansia yang belum vaksinasi dosis ketiga mencapai 63.395 orang.

Jumlah lansia yang belum divaksinasi dosis booster cukup banyak, disebabkan banyak faktor, salah satunya tidak memenuhi persyaratan saat ingin divaksinasi, seperti tensi tinggi.

Capaian vaksinasi dosis ketiga di Kota Batam untuk yang berusia di atas 18 tahun sebanyak 382.944 orang atau 48,51 persen dan lansia 10.752 orang atau 37,21 persen.

BACA JUGA:  Mengapa Lengan Nyeri Setelah Disuntik Vaksin? Begini Jawabannya

Serta Kota Tanjung Pinang untuk usia di atas 18 tahun sebanyak 56.439 orang atau 36,59 persen dan lansia 5.417 orang atau 37,35 persen.

Sementara warga Kabupaten Bintan usia di atas 18 tahun yang sudah suntik vaksin dosis ketiga sebanyak 31.417 orang atau 21,35 persen dan lansia 1.500 orang atau 17,04 persen.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya