Ia mengatakan, skrining kontak erat dilakukan melalui pertanyaan dan pemeriksaan dengan tes tuberkulin di kulitnya atau pemeriksaan melalui darah.
“Kalau diketahui ada TBC laten maka orang tersebut akan diberikan obat pencegahan TBC,” ujarnya.
Dalam tes tersebut, sejumlah protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit pada bagian bawah lengan.
BACA JUGA: Yuk Kenali Ciri-ciri Penyakit Ginjal dan Bagaimana Mencegahnya
Setelah itu tunggu 48 hingga 72 jam, kemudian bagian kulit yang disuntik itu diperiksa kembali. Jika hasilnya positif berarti tersebut telah terinfeksi TBC.
Namun, saat ini ada hambatan yang dalam menemukan dan mengobati orang dengan TBC. Menurut dr Tiara, kebanyakan masyarakat tidak mau melakukan skrining jika tidak bergejala.
BACA JUGA: Apakah Batuk Sudah Pasti Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
Menurut dia, diperlukan edukasi bagi orang yang diketahui positif TBC untuk minum obatnya bukan sekali minum, melainkan obat paling cepat itu tiga bulan selama seminggu sekali, ada juga yang selama 6 bulan dengan dosis diminum setiap hari.(*)
Video seru hari ini: