Selain itu, pasien asma juga dapat melakukan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter secara teratur.
Upaya pengobatan dan terapi kontrol asma dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien asma.
Faisal mengatakan, asma dengan intensitas kekambuhan ringan, sedang dan berat direkomendasikan pemberian terapi kontrol kortikosteroid inhalasi secara rutin dengan dosis yang disesuaikan.
BACA JUGA: Duh, Beberapa Penyakit Bisa Menular Lewat Udara, Apa Saja?
“Tidak cukup dengan obat pelega saja” kata Faisal.
Ia menambahkan, kortikosteroid inhalasi tersebut bekerja sebagai antiinflamasi yang memberikan perlindungan pada penyempitan saluran pernapasan sehingga dapat mengurangi risiko serangan akut, tentunya jika rutin digunakan.
BACA JUGA: Imunisasi Bisa Cegah 5 Penyakit Berbahaya, Apa Saja?
Penyakit asma masih menjadi masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia. Berdasarkan data yang dilansir WHO, sebanyak 262 juta orang saat ini menderita penyakit asma.
Penyakit ini juga telah menyebabkan 455,000 kematian. Lebih lanjut, WHO menemukan kasus serangan asma yang berat lebih banyak terjadi di negara berpendapatan sedang dan rendah.
BACA JUGA: Gejala Flu Singapura Pada Anak, Orangtua Harus Tahu!
Hal ini Karena tingkat diagnosa serta kepatuhan pada pengobatan masih tergolong rendah.