"Insya Allah festival minum kopi dan festival panjat pinang ini bisa dimasukkan ke dalam agenda pariwisata tahun 2023," ujar Rahma.
Rahma juga mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tanjung Pinang memperkuat promosi melalui berbagai platform digital, sehingga banyak orang mengetahui kegiatan, destinasi, hingga spot-spot pariwisata yang menarik untuk dikunjungi.
"Diperkuat juga dengan kolaborasi banyak pihak," katanya.
BACA JUGA: Camp Culture, Mengisi Akhir Pekan di Spot Wisata Alam Bintan
Sementara itu, Kepala Disbudpar Tanjung Pinang Meitya Yulianty menyebut pihaknya telah menyusun kalender kegiatan sebagai salah satu upaya penguat sektor pariwisata.
Beberapa agenda yang akan dilaksanakan seperti seminar hasil kajian koleksi di museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA) pada Juni 2022, diikuti pentas seni Iduladha pada Juli 2022.
BACA JUGA: Penataan Pulau penyengat, Bentor Bakal Diganti Motor Listrik
"Pada 1-5 Agustus 2022 akan digelar Semarak Museum di Hatiku, pada September kegiatan belajar bersama di Museum SSBA, dan di 28 Oktober akan dilaksanakan Kala Musika Suara Pemuda dan Pameran Temporer II Jalur Rempah," ungkapnya. (ant)
Video seru hari ini: