Bahaya yang Mengintai pada Kebiasaan Melewatkan Sarapan

Bahaya yang Mengintai pada Kebiasaan Melewatkan Sarapan - GenPI.co KEPRI
Ilustrasi sarapan yang jika tidak dilakukan setiap pagi berbahaya bagi tubuh karena mengundang berbagai penyakit.

Orang-orang yang melewatkan sarapan pagi juga "memiliki lingkar pinggir, indeks massa tubuh, tekanan darah, lipid darah dan tingkat glukosa lebih besar" menurut hasil studi.

Para peneliti menggunakan teknologi ultrasonik untuk memindai peserta studi guna mengetahui timbunan lemak pada arteri, atau bukti awal adanya penyakit.

Mereka menemukan bahwa orang-orang yang makan kurang dari lima persen kalori dari rekomendasi kalori harian saat sarapan memiliki risiko penimbunan lemak pada arteri rata-rata dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sarapan bernutrisi tinggi.

BACA JUGA:  Bahaya Mengintai Jika Organ Reproduksi Tidak Dijaga Kesehatannya

Peningkatan risiko pengerasan arteri di antara orang-orang yang melewatkan sarapan pagi atau makan sedikit di pagi hari ini muncul independen dari faktor lain, seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengonsumsi sarapan pagi dengan benar berkaitan erat dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.

BACA JUGA:  Dokter Ingatkan Bahaya Covid pada Anak, Orang Tua Diminta Waspada

Melewatkan sarapan pagi juga sebelumnya terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

Menurut Prakash Deedwania, profesor kedokteran di University of California dan penulis editorial penyerta dalam jurnal itu, studi yang baru memberikan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan bisa membahayakan kesehatan seseorang.

BACA JUGA:  Perhatikan Bahaya Hujan Disertai Penyakit yang Mengintai Anak

"Meski mereka yang melewatkan sarapan secara umum berusaha menurunkan berat badan, mereka seringkali makan lebih banyak dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat kemudian. Melewatkan sarapan bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dan mengubah ritme sirkadian," kata Deedwania.

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya