
GenPI.co Kepri - Ini kisah ku menjadi mualaf. Aku tertarik dengan Islam karena awalnya merasa nyaman bergaul dengan orang muslim.
Namaku Cindy Eka Ratnasari. Tapi sejak menjadi mualaf aku lebih dikenal dengan nama hijrahku yakni Inaayah.
Dulu aku adalah gadis yang tomboy. Saat masih SMA, aku adalah aktivis gereja. Suatu hari aku ke Yogyakarta dan terlibat dalam sebuah pementasan untuk keperluan ibadah.
BACA JUGA: Kisah Mualaf: Sering Lihat Orang Salat Memotivasi Belajar Islam
Ternyata peran utama diisi oleh para mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jurusan teater.
Berawal dari tampil bersama aku menjadi akrab dengan mereka. Aku sering nongkrong, menginap di kosan dan main ke kampus mereka. Bahkan sering ikut saat mereka tampil di mana-mana.
BACA JUGA: Keajaiban Ramadan: Lulus PPPK Setelah 7 Tahun Jadi Pendidik
Para mahasiwa ISI kenalanku ini kebanyakan laki-laki. Tapi mereka begitu menjagaku, aku sudah dianggap adik sendiri oleh mereka.
Meski aku berbeda iman (karena mereka muslim) dan bukan keluarga tapi mereka tetap menyayangiku. Mereka juga santun dan sopan.
BACA JUGA: Keajaiban Ramadan: Alhamdulillah, Banjir Pesanan Kue Nastar
Kedekatan dan kenyamanan dengan mereka ini membuatku tertarik dengan Islam. Aku jadi berpikir ternyata orang Islam baik-baik.