Gegara PMK, Pasokan Hewan Kurban di Batam Berkurang

Gegara PMK, Pasokan Hewan Kurban di Batam Berkurang - GenPI.co KEPRI
Hewan kurban di Sei Temiang. Stok hewan di kawasan tersebut telah menipis. Foto: ANTARA.

GenPI.co Kepri - Gegara Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pasokan hewan kurban di Batam akan berkurang dan diperkirakan tak mencukupi untuk Idul Adha 1443 H.

Ketersediaan hewan kurban ini tak mencukupi kebutuhan masyarakat karena pentuupan distribusi sapi untuk menghindari penularan PMK.

Penasehat Aosiasi Pedagang Ternak Sapi dan Kambing Kota Batam Musofa mengatakan, stok hewan yang ada tidak aman.

BACA JUGA:  Warga Kepri Dilarang Beli Hewan dari Daerah Wabah PMK

“Karena diberhentikannya suplai kambing dan sapi dari Bandar Lampung sejak seminggu yang lalu.  Ditambah lagi dengan stok kambing dan sapi yang di Batam sudah semakin menipis," ujarnya, Kamis 19/5).

Dari catatannya saat ini hanya ada 250 ekor sapi dan 750 ekor kambing di kandang Sei Temiang. Padahal, dibutuhkan 15 ribu hingga 18 ribu ekor kambing dan 3.000 ekor sapi untuk kebutuhan Idul Adha.

Selama ini, Batam bukanlah daerah peternakan, sehingga ketersediaan hewan kurban bergantung dari daerah lain.

Sementara itu pengiriman dari berbagai daerah dihentikan sementara atas kebijakan pemerintah. 

"Karantina dari Kuala Tungkal tak bisa masuk karena ada instruksi Pak Presiden bahwa semua daerah yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku 'di-lockdown'," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam Mardanis menyatakan pihaknya memang tidak menerima hewan kurban dari daerah lain. 

"'Suplai dari Lampung belum masuk. Sapi biasanya lewat Jambi Kuala Tungkal kalau mau ke Batam," 

Pemerintah Jambi, kata dia, belum menerima perjalanan transit pengiriman sapi dari Lampung, karena temuan kasus PMK di daerah tersebut.

Pemko Batam masih menunggu kebijakan Kementerian Pertanian RI terkait ketersediaan hewan kurban jelang Idul Adha.

BACA JUGA:  Duh, Beberapa Penyakit Bisa Menular Lewat Udara, Apa Saja?

Ia mengajak masyarakat untuk menunggu sampai ada keputusan dari kementerian tentang Idul Adha.

“Pasti ada kebijakan kementerian tentang itu," kata Mardanis. (ant/*)

Video heboh hari ini:

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya