
1. Kecanduan euforia cinta
Berdasarkan penemuan ahli saraf, perasaan jatuh cinta dan tergila-gila tidak bertahan selamanya.
Setelah enam bulan hingga dua tahun, rasa cinta yang menggebu-gebu berubah menjadi cinta dan komitmen yang lebih dalam.
Namun, dalam kurun waktu tersebut kadang juga terjadi keputusan untuk melepaskan diri atau berpisah.
BACA JUGA: Rossa Tampik Tudingan Selingkuh dengan Reza Arap, Beberkan Hal Ini
Kurangnya euforia perasaan yang menggebu-gebu inilah yang mendorong seseorang mencari pasangan lain. Tujuannya untuk menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi.
2. Faktor testosteron
Testosteron merupakan gabungan dari suasana hati, motivasi, dan seksualitas. Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi.
BACA JUGA: Luna Maya Pernah Diselingkuhi, Akui Dulu Bodoh
Hal itulah yang bisa menjadi alasan seseorang untuk berselingkuh.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah.
3. Kehilangan sirkuit kontrol diri
BACA JUGA: Perempuan yang Diduga Selingkuhan Sule Angkat Bicara
Sirkuit kontrol diri adalah sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan.