Tips Memasarkan UMKM di Era Digital dari Pakarnya

Tips Memasarkan UMKM di Era Digital dari Pakarnya - GenPI.co KEPRI
Ilustrasi. Di era digital ini pemsaran UMKM pun tidak boleh ketinggalan, harus ikut memanfaatkan platform media sosial. Foto: GenPI.co.

GenPI.co Kepri - Di era digital ini pemasaran UMKM pun tidak boleh ketinggalan, harus  ikut memanfaatkan platform media sosial.

Praktisi dan konsultan pemasaran dari Inventure, Yuswohady membagikan tips untuk menciptakan pemasaran yang jitu di era digital, salah satunya dengan memanfaatkan platform media sosial.

Menurut dia, tak hanya punya toko di marketplace atau punya Facebook atau TikTok lalu selesai.

BACA JUGA:  Tips Agar Tetap Semangat Kerja di Kantor, Harus Coba!

“Tapi, kita harus pikirkan teknik bagaimana menggunakan media sosial agar bisa viral, saya menyebutnya pemasaran by penasaran," kata Yuswohady saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/5).

Menurut dia, kunci dalam menciptakan pemasaran yang baik adalah kreativitas dalam mengolah konten sehingga bisa viral dan menjangkau banyak orang.

"Digital marketing is about content marketing, bagaimana menciptakan konten yang menimbulkan rasa penasaran dan viral," ujarnya.

Setidaknya,  ada dua pendekatan yang bisa dilakukan yakni word of mouth (WOM) marketing dan fear of missing out (FOMO) marketing.

WOM marketing adalah proses pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut. Hal ini, biasanya dipicu oleh pengalaman pelanggan terhadap suatu produk kemudian dibagikan kepada orang lain.

Sementara itu, FOMO marketing berusaha memanfaatkan psikologis pelanggan, dalam hal ini rasa gelisah atau takut ketinggalan tren, untuk membuat konsumen segera melakukan pembelian.

"Saya mengatakan WOM itu seperti bara api, kemudian FOMO adalah bensin. Jadi kalau bensin ketemu api, jadinya akan menghasilkan seperti energi besar seperti energi nuklir, inilah seperti yang terjadi pada film 'KKN di Desa Penari'," kata Yuswohady.

Jika strategi pemasaran tersebut dilakukan dengan baik, Yuswohady mengatakan, hal itu akan meminimalisir dana pemasaran atau bahkan tidak mengeluarkan dana sama sekali.

"(Iklan di) TV, satu spot bayar Rp40 juta. Sehari minimal 30 (spot), kemudian dikali Rp40 juta udah berapa,” kata dia.

BACA JUGA:  5 Usaha Sampingan untuk Mahasiswa, Bisa Nambah Uang Jajan

Biaya yang mahal itu, menurut dia akan kalah dengan pemasaran yang mengandalkan WOM dan FOMO tadi.

“Yang ini (WOM dan FOMO) tidak ada biayanya,” ujarnya. (ant/*)

BACA JUGA:  Biaya Mengurus Sertifikat Halal, untuk Usaha Mikro Murah Lho

Video viral hari ini:

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya