Nelayan Sebut BBM Naik Bikin Daya Beli Terhadap Ikan Turun

07 September 2022 16:37

GenPI.co Kepri - Nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kepri menyebut kenaikan BBM bikin daya beli masyarakat terhadap ikan menurun.

Wakil Ketua HNSI Kepri, Eko Fitriandi mengatakan ketika daya beli menurun, nelayan susah menjual ke pasaran karena ikan tidak laku.

"Khawatirnya juga nilai ikan di pasar ikut naik, daya beli masyarakat turun. Ketika ayam, tempe lebih murah, masyarakat tidak mau beli ikan," ujarnya, Rabu (7/9).

BACA JUGA:  Nelayan Kepri Didorong Kembangkan Rumput Laut

HNSI Kepri merasa berat dengan kenaikan BBM subsidi. Oleh karena itu mereka menyatakan menolak atas kenaikan BBM subsidi.

HNSI Kepri bahkan sudah menyampaikan surat penolakan kepada Pemerintah Provinsi Kepri dan berharap surat itu disampaikan kepada pemerintah pusat.

BACA JUGA:  Nelayan Kepri Keluhkan Izin Kelayakan Kapal

Penolakan kenaikan BBM subsidi itu bukan tanpa sebab. Eko mengatakan kenaikan BBM akan berdampak bagi kehidupan nelayan, terutama biaya operasional.

"Biaya operasional nelayan akan naik. Biaya logistiknya, makannya sehari-hari, biaya hidup dan lain-lain ikut naik," kata Eko.

BACA JUGA:  Kartu Kusuka, Mudahkan Nelayan Mengakses Solar Subsidi

Nelayan di Batam misalnya, rata-rata menggunakan BBM jenis pertalite.

Sementar aitu harga Pertalite di SPBU Rp 10 ribu per liter. Pertalite itu akan sampai ke nelayan-nelayan di pulau dengan harga lebih tinggi, naiknya sampai 30 persen.

Padahal nelayan di Batam rata-rata membutuhkan 15 sampai 20 liter bahan bakar dalam sekali melaut. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI