Basarnas Evakuasi Nelayan Natuna, Mati Mesin di Tengah Laut

11 Juli 2022 10:35

GenPI.co Kepri - Basarnas Natuna mengevakuasi tiga nelayan Natuna yang mengalami kecelakaan kapal. Para nelayan sempat terombang-ambing di laut sebelum pertolongan datang.

Kepala Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel mengtakan kecelakaan itu terjadi pada Minggu (10/7) malam.

“Tiga nelayan mengalami mati mesin pada saat hendak mancing di perairan wilayah Natuna,” kata Mexianus, Senin (11/7).

BACA JUGA:  Kapal Tanker Asing Lego Jangkar di Perairan Kepri Tanpa Izin

Para nelayan itu berjarak 2,4 mil dari Pelabuhan Penagi, Ranai, Natuna. Basarnas Natuna mendapat informasi terkait nelayan itu dari warga setempat.

“Tiga orang nelayan menggunakan pompong (perahu motor) dengan tujuan mencari ikan di sekitaran perairan Natuna, mengalami mati mesin pada pukul 17.30 WIB," ujarnya.

BACA JUGA:  Waspada Gelombang Tinggi untuk 2 Perairan di Kepri

Berdasarkan laporan tersebut, Basarnas Natuna segera memberangkatkan tim SAR ke lokasi menggunakan perahu RIB untuk dilakukan evakuasi terhadap para nelayan tersebut.

“Tim Rescue Kantor SAR Natuna berangkat menuju pelabuhan Penagi menggunakan Rescue Car D-MAX dengan jarak tempuh 7 km dengan estimasi waktu tempuh 15 menit, dan dilanjutkan dengan RIB 03 ke lokasi titik koordinat,” ujarnya.

BACA JUGA:  Cuaca Buruk Kapal Penyeberangan di Natuna Berhenti Beroperasi

Kepala Seksi Operasi Basarnas Natuna, Budiman mengingatkan para nelayan untuk waspada sebelum melaut.

"Diharapkan kepada nelayan lebih mempersiapkan diri sebelum melaut, cuaca yang tidak menentu saat ini, jangan lupa menyiapkan alat keselamatan dan alat komunikasi," kata Budiman usai melakukan evakuasi korban.

Pompong berkapasitas 3 GT dengan 3 nelayan bernama Bahari (L), Budi (L) dan Teguh (L) asal Desa Tapau, Kecamatan Bunguran Tengah, Natuna, berhasil ditemukan oleh tim SAR.

Mereka kemudian dievakuasi menuju pelabuhan Pering, Bunguran Timur, Ranai, Natuna.

"Kami tadi mengalami patah ring mesin, rencana mau mancing, pulang besok pagi," kata Bahari (32) saat tiba di pelabuhan Pering, Senin (11/7) dini hari.

Ia berterima kasih kepada Basarnas telah membantu mereka hingga selamat dari kecelakaan tersebut.

"Sebelum kami menghubungi Basarnas saya telah coba menghubungi rekan nelayan, karena air surut mereka tidak bisa berangkat," kata Bahari.

Ia juga mengatakan sempat khawatir dengan kondisi mereka jika tidak ada pertolongan, mengingat kondisi cuaca tidak menentu.

"Kami takut jika nanti angin turun, karena laut sepi, tidak ada nelayan lain di sekitar kami," ungkapnya. (ant)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI