Hore! Kapal dari Tanjung Pinang Mulai Berlayar ke Negeri Jiran

11 April 2022 02:05

GenPI.co Kepri - Kapal dari Pelabuhan Sri Bintan Pura di Tanjung Pinang telah resmi mulai berlayar ke negeri jiran yakni Singapura dan Malaysia.

Sebelumnya, selama dua tahun pelabuhan internasional yang berada di Tanjung Pinang itu ditutup untuk pelayaran antarnegara.

Akhirnya pada Sabtu (9/4), pelabuhan tersebut resmi melepas pelayaran pertama masyarakat Tanjung Pinang ke Singapura. Pelayaran perdana ini dilepas langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

BACA JUGA:  Batam Minta Seluruh Pelabuhan Internasional Dibuka, Kenapa?

Keberangkatan perdana dari Pelabuhan Sri Bintan Pura ini menggunakan kapal Sindo Ferry. Kapal tersebut mengangkut 16 penumpang. Terdiri dari 15 orang warga negara Indonesia dan 1 orang warga negara asing.

Selain ke Singapura, pada Minggu (10/4), kapal dari pelabuhan tersebut juga melayani pelayaran internasional perdana menuju Malaysia.

BACA JUGA:  Pelabuhan Diminta Siapkan Fasilitas Penyambutan Wisman, Apa Saja?

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengaku gembira dengan dibukanya kembali pelayaran internasional dari Pelabuhan Sri Bintan Pura.

“Dengan dibukanya pelayaran ini, maka wisatawan Singapura memiliki banyak alternatif pintu masuk untuk berlibur ke Pulau Bintan,” kata Ansar, Sabtu (9/4), dikutip dari laman resmi Pemrov Kepri.

BACA JUGA:  Wisman Mulai Masuk Lewat Pelabuhan Harbour Bay, Jumlahnya Lumayan

Ansar mengatakan, meski penumpangnya masih relatif sedikit, tapi pelayaran perdana ini membuka pintu dimulainya perjalanan antarnegara dari Tanjung Pinang.

Ansar yakin, penumpang pelayaran internasional akan semakin meningkat. Apalagi banyak masyarakat Kepri yang memiliki sanak keluarga di Singapura atau Malaysia.

“Mereka juga senang berwisata, tak sedikit pula masyarakat Kepri yang berobat ke Singapura atau Malaysia,” kata Ansar.

Pemrov Kepri pun saat ini terus mengupayakan agar persyaratan perjalanam luar negeri semakin ringan, sehingga masyarakat dan turis asing memanfaatkan pelayaran internasional.

Ansar mengatakan, pihaknya akan meminta keringanan dari pemerintah pusat terkait kewajiban PCR bagi pelaku perjalanan.

“Karena kita ke Singapura tidak di PCR atau antigen. Kalau bisa kita berlakukan hal yang sama di tempat kita, minimal antigen karena PCR di Singapura masih mahal," kata dia. (*)

 

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI