Gepeng di Tanjung Pinang Baru Mau Beraksi, TRC Sudah Razia

01 April 2022 18:00

GenPI.co Kepri - Menjelang Ramadan, gelandangan dan pengemis (gepeng) anak jalanan dan manusia silver mulai marak di Tanjung Pinang. Tim Reaksi Cepat (TRC) pun langsung menggelar razia.

TRC ini merupakan tim yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana.

TRC melakukan razia di sekitar Pasar Bintan Center, Pasar Baru, dan persimpangan lampu merah Kilometer 6 Tanjung Pinang, Rabu (30/3).

BACA JUGA:  Pelayanan Publik Tanjung Pinang Diminta Murah, Mudah dan Nyaman

Kepala Dinas Sosial Tanjung Pinang, Achmad Nur Fatah mengatakan saat ini di Tanjung Pinang mulai marak dengan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), terutama gelandangan, pengemis, dan manusia silver.

Mereka mangkal di persimpangan lampu merah, sentra ekonomi, pusat perdagangan dan pusat peribadatan sehingga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban berlalu lintas.

BACA JUGA:  Tiga Kelurahan di Tanjung Pinang Diusulkan Jadi Wilayah Bersinar

"Ini tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, tapi juga pengendara kendaraan bermotor," kata Fatah, Jumat (1/4), dikutip dari laman resmi Pemko Tanjung Pinang.

Fatah mengatakan TRC akan melakukan penjangkauan dan pembinaan bagi gepeng agar tak beraksi lagi di Tanjung Pinang.

BACA JUGA:  Stok Bapok di Tanjung Pinang Aman, Tapi Harganya Ada yang Naik

Bagi PPKS yang berasal dari luar daerah, dianjurkan agar kembali ke daerah asal, supaya tidak menjadi permasalahan sosial di Tanjung Pinang. 

Fatah pun mengimbau masyarakat agar tidak memberikan sedekah bagi pengemis dan gelandangan di jalanan maupun persimpangan jalan lampu merah. 

Sebab, hal itu akan membuat mereka semakin marak di jalanan, sehingga mengganggu ketertiban dan keamanan berlalu lintas.

TRC akan terus mengawasi dan memantau para gepeng selama Ramadan, sehingga mereka tidak semakin marak.

“Biasanya mereka mengharapkan empati dan belas kasih masyarakat, ataupun masyarakat yang memang suka berbaik hati,” kata Fatah.

Ia berharap masyarakat bisa menyalurkan bantuan sosial atau sedekah di bulan Ramadan melalui lembaga-lembaga resmi seperti Baznas, masjid, surau, panti asuhan, dan sebagainya.

Menurut Fatah, jika diamati sebenarnya banyak pengemis dan gelandangan yang masih sehat secara fisik. Mereka pun masih bisa melakukan pekerjaan lain.

"Mereka perlu diberikan edukasi, supaya mengemis dan gelandangan tidak dijadikan sebagai profesi selama bulan Ramadan," ujarnya. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI