GenPI.co Kepri - Ratusan warga Kepri terjangkit penyakit Tuberkulosis (TBC) di tahun 2022 ini. Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kepri, Muhammad Bisri mengatakan, tuberkulosis (TB) atau TBC merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia.
"Ada ratusan masyarakat Kepri yang terkonfirmasi terjangkit TBC. Batam menjadi penyumbang terbesar karena kepadatan penduduknya," kata Bisri kepada GenPi.co Kepri, Rabu (30/3).
Berdasarkan data yang dimiliki, jumlah kasus anak yang terinfeksi TBC ada 328 orang. Sebanyak 271 orang yang terkonfirmasi TBC dengan komplikasi HIV dan 61 orang terkonfirmasi TBC resistensi obat.
"Penderita penderita TBC itu terus meningkat signifikan setiap tahunnya," kata dia.
Bisri mengungkapkan dari tujuh kabupaten kota yang ada di Kepri, Kota Batam menjadi penyumbang kasus terbesar TBC.
"Lingkungan perumahan yang tidak bersih bisa jadi penyebabnya, ditambah lagi ruangan kecil dan ventilasi yang kurang serta anggota keluarga yang banyak akan mempengaruhi penularan," ungkap Bisri.
Bisri menjelaskan tuberkulosis merupakan penyakit bakteri kuman menular yang berpotensi serius terutama mempengaruhi paru-paru dan bagian tubuh lainnya.
Kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih bisa menjadi salah satu penyebabnya.
"Penularan terjadi karena bercak, batuk. Misalnya di satu ruangan ada yang kena, ya semua bisa terjangkit," lanjut Bisri.
Bisri juga mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksa kesehatannya sebagai penanggulangan memutus mata rantai penularan TBC. Pemeriksaan TBC ini gratis.
"Apabila merasa batuk lama dan menimbulkan gejala, segera periksakan dahaknya ke puskesmas. Semua puskesmas di Kepri sudah siap karena memiliki labnya," kata Bisri.
Bisri menyebutkan pengobatan TB membutuhkan kesabaran. Maka dari itu, pemeriksaaan perlu dilakukan sejak dini.
"Ketika anda positif terjangkit, maka akan segera diobati dan pengobatannya ini butuh kesabaran, bisa sampai 6 bulan sampai dinyatakan sembuh dan tidak lagi berpotensi menularkan," katanya.
Bisri menambahkan bahwa meski angka masyarakat terjangkit TBC meningkat namun angka capaian kesembuhan juga mengalami peningkatan.
"Capaian temuan dan pengobatan Tb 37,2 persen dari target 85 persen, capaian kesembuhan pengobatan TBC 86 persen dari target 90 persen,” jelasnya.(*)