GenPI.co Kepri - Bamsoet menyebut ada dua opsi penyelenggaraan F1 di Bintan. Pertama, bekerja sama dengan penyelenggara F1 langsung.
Kedua, bekerja sama dengan Singapura yang memiliki kerja sama langsung dengan F1 untuk menarik pagelaran balapnya di Singapura ke Bintan.
"Komunikasi kami selama ini ke manager F1 cukup lancar, kami sudah menyampaikan kemungkinan besar peluang F1 di Indonesia,” ujarnya, dalam rapat teknis membahas percepatan pembangunan Bintan International Circuit (BIC), Kamis (24/3).
Kemudian, untuk opsi kedua pun, menurut dai juga cukup terbuka lebar. Mengingat Pemerintah Singapura pun kesulitan kalau harus menjadi tuan rumah F1.
“Cukup sulit bagi Pemerintah Singapura menimbang harus merusak aspal, menutup jalan dengan biaya besar karena merupakan street circuit,” kata Bamsoet.
Perkembangan terbaru terkait sirkuit F1 di Bintan saat ini, Bamsoet mengatakan pra desain sirkuit oleh Andrew James dari Konsultan Populous telah selesai.
Nantinya desain tersebut akan diserahkan kepada Hermann Tilke. Hermann merupakan arsitek sirkuit asal Jerman kepercayaan F1.
"Supaya nanti langsung memenuhi standar internasional dan pastinya akan melalui standar kelayakan sirkuit ini untuk menyelenggarakan F1" ujarnya.
Pembangunan BIC ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp1,2 triliun. Pembiayaan tersebut murni dibiayai oleh konsorsium perusahaan swasta.
Sedangkan untuk groundbreaking, rencananya akan dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, setelah Lebaran tahun ini. (*)