GenPI.co Kepri - Masyarakat Kota Batam mengeluhkan susahnya mendapatkan minyak goreng curah di pasaran. Padahal harga minyak goreng curah itu lebih murah.
Nila Sari (42), salah satu ibu rumah tangga di kawasan Kecamatan Batam Kota mengeluhkan susahnya mendapatkan minyak goreng curah di pasar dekat rumahnya.
"Sudah nyari di Pasar Botania dan warung dekat rumah tapi tidak ada," kata dia, Rabu (23/3).
Kata dia, minyak goreng curah beberapa waktu terakhir memang sulit didapat. Terakhir ia mendapatkan minyak goreng curah di warung di dekat rumahnya di kawasan Botania.
"Semenjak harga minyak goreng kemasan naik saya coba pakai minyak goreng curah. Tapi sekarang sudah susah nyarinya," kata dia.
Nila berharap menjelang puasa ini minyak goreng curah yang harganya murah dibandingkan minyak goreng kemasan tidak langka di pasaran.
"Ini mau puasa minyak goreng curah nggak ada. Jadi terpaksa beli minyak goreng kemasan lagi dengan harga hampir dua kali lipat," katanya.
Sementara itu salah satu Pedagang di Botania, Kecamatan Batam Kota mengaku menjual minyak goreng curah seharga Rp18 ribu per kilogram.
"Harga Rp18 ribu, ini karena kami juga beli lumayan tinggi dari distributor," ujar Salman.
Salman mengaku sebenarnya dirinya pun agak berat menjual minyak goreng curah dengan harga tersebut karena sering dikeluhkan pembeli.
"Ya mau gimana lagi, tidak mungkin kita jual rugi, dengan harga Rp18 ribu saja sudah untung tipis sekali," kata dia.
Sebelumnya Pemerintah Kota Batam mengantisipasi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dengan mengeluarkan surat edaran HET minyak goreng curah.
Surat tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Batam nomor 21/Disperindag/III/2022 yang mengatur harga minyak goreng curah untuk per liter seharga Rp14 ribu dan per kilogram seharga 15.500.(*)