GenPI.co Kepri - Hati Gubernur Kepri Ansar Ahmad sedang gembira. Ia baru saja menerima telepon dari Menhub Budi Karya Sumadi, Senin (21/3).
Melalui sambungan telepon itu Budi Karya menyampaikan secara lisan respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait surat yang dikirimkan Ansar pada 15 Maret 2022 lalu.
Surat itu berisi permohonan usulan dalam rangka optimalisasi kujungan wisatawan mancanegara (wisman) atau Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) khusus di Kepri.
Presiden Jokowi melalui Menhub Budi Karya Sumadi secara lisan telah mengizinkan untuk membuka pintu-pintu masuk wisman di seluruh wilayah Kepri.
Kebijakan lisan itu akan segera ditindaklanjuti melalui surat edaran.
"Secara lisan, pak Menteri mengizinkan kita membuka seluruh pelabuhan internasional di seluruh Kepri untuk wisman,” kata Ansar, dikutip dari laman resmi Pemrov Kepri.
Kebijakan yang baru dilisankan presiden ini menurut Ansar menjadi angina segar bagi dunia pariwisata di Kepti.
Memang, salah satu poin dalam surat yang dikirimkan Ansar kepada presiden adalah permohonan untuk memperluas wilayah pemberlakuan PPLN khusus selain di Batam dan Bintan.
Hal ini dengan menimbang penerapan travel bubble di kedua wilayah tersebut realisasi kunjungan wismannya masih sangat kecil.
"Persetujuan secara lisan ini akan segera ditindaklanjuti dengan surat edaran oleh Pemerintah pusat,” kata Ansar.
Menurut Ansar, untuk mengoptimalkan kunjungan wisman di Kepri segala upaya memang akan terus dilakukan.
Dalam suratnya, Ansar melaporkan realisasi angka kunjungan wisman/PPLN Khusus di Batam dan Bintan.
Pada periode 23 Februari 2022 sampai 12 Maret 2022 untuk kawasan Lagoi di Bintan hanya sebanyak 171 wisman dan untuk kawasan Nongsa di Batam sebanyak 127 wisman.
Ansar mengaku sangat berterima kasih terkait pembukaan pintu masih bagi wisman di Kepri ini.
Ia optimistis dengan kebijakan tersebut percepatan pemulihan sektor pariwisata akan dapat segera digesa.
Tidak hanya terpusat di Batam dan Bintan saja, melainkan seluruh wilayah Kepri dapat merasakan pertumbuhan kembali ekonomi melalui sektor pariwisata. (*)