GenPI.co Kepri - Dewan Pengawas Lazisnu Kota Batam, Ali Mubaidah mengatakan program infak sampah merupakan terobosan pengumpulan dana dengan memanfaatkan sampah atau limbah plastik yang dianggap tidak memiliki nilai ekonomis.
"Kami bakal menyulap sampah yang ada di Batam menjadi sumber pahala," kata Ali, Sabtu (19/3).
Kata dia, program infak sampah, nantinya bisa diikuti siapapun bisa memberikan sedekah dengan hanya memanfaatkan sampah.
"Secara teknis nanti kita akan menggandeng sekolah dan lembaga-lembaga publik. Nanti di tempat yang sudah bekerjasama dengan lazisnu akan diletakkan tong sampah khusus dengan label Infak Sampah Lazisnu," kata Dia.
Ali menjelaskan untuk memaksimalkan program, infak sampah akan terus dikampanyekan Lazisnu Batam dengan menggandeng beberapa pihak, misalnya sekolah dan lembaga-lembaga publik.
"Sampah tersebut akan diangkut secara berkala oleh petugas lazisu dan dikumpulkan di Bank sampah milik Lazinu. Dan hasilnya akan digunakan 100 persen untuk program sosial," jelasnya.
Ali menambahkan program Infak sampah ini memiliki dua manfaat sekaligus. Pertama nilai ekonomis sampah yang bisa digunakan sebagai pembiayaan program sosial.
Kedua, program infak sampah juga menjadi wadah kampanye lingkungan, bahwa menjaga kebersihan adalah sebagian daripada iman.
"Jadi dua 'campaign' akan dilakukan bersamaan, pertama soal lingkungan dan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan dan kampanye program sosial yang dibiayai dari pengelolaan sampah," jelasnya.
Ali menambahkan program sampah ini jika dikelola dengan benar bisa menjadi berkah bagi umat.
"Yang paling penting adalah menanamkan ke mindset masyarakat Batam bahwa sesuatu yang dianggap tidak berharga, tidak boleh dipandang sebelah mata, sebab di tangan yang benar, semua bisa memiliki manfaat dan berdaya guna,"ujarnya.(*)