GenPI.co Kepri - Kehadiran Menteri KKP ini dalam rangka Bulan Cinta Laut (BCL) dengan melakukan gerakan bersih pantai dan laut.
Trenggono mengatakan, jika masyarakat Batam sudah punya kesadaran tinggi dalam menjaga kebersihan laut, ia yakin gerakan BCL dapat digelorakan ke seluruh wilayah Indonesia.
“Sehingga Bulan Cinta Laut yang akan dicanangkan dapat menjadi kegiatan satu bulan untuk membersihkan laut dan tidak menangkap ikan,” ajaknya, dikutip dari laman resmi Kementerian KKP.
Trenggono menegaskan, masyarakat Indonesia hidup di negara maritim. Kesadaran Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) harus menjadi kesadaran seluruh masyarakat Indonesia.
Kegiatan BCL di Pantai Nongsa ini diikuti sekitar 300 peserta yang berasal dari perwakilan pemerintah daerah, LSM pegiat sampah, nelayan lokal dan masyarakat setempat.
Saat ini berdasarkan data penanganan sampah di Batam, ada 802 ton rata-rata yang diangkut di Batam per hari menggunakan 376 armada kebersihan. Selain itu terdapat 196 unit bank sampah yang tersebar di Batam.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad bersyukur dapat ikut BCL di Pantai Nongsa, Sambau, Batam.
Mewakili Pemerintah Kota (Pemko) Batam ia sangat berterima kasih atas keadiran Menteri KKP dan dipilihnya Batam sebagai lokasi BCL.
"Kami berbahagia bapak menteri bisa hadir di daerah kami dan berkenan menggelar kegiatan ini," kata Amsakar.
Pada kesempatan itu Amsakar mengadukan pantai-pantai di Batam yang tiap tahun selalu dicemari tumpahan minyak akibat aktivitas kapal.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan kegiatan bersama masyarakat untuk bersih-bersih pantai di Kecamata Belakang Padang.
“Alhamdulilah, kontribusi masyarakat meningkat dari waktu ke waktu semakin membanggakan," ujarnya.
Amsakar juga menjelaskan Batam memiliki luas 1.595 kilometer persegi. Sebanyak 66 persen dari wlayah itu merupakan laut.
“Hal ini menjadi kekuatan dan potensi bagi Batam ke depan. Saat ini, Pemerintah Kota Batam tengah fokus dalam pembangunan infrastruktur untuk memicu pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata dia. (*)