GenPI.co Kepri - Per 10 Maret 2022, semua kasus aktif covid-19 di Kepulauan Riau (Kepri) merupakan varian Omicron. Hal itu terjadi karena mutasi covid-19 varian Omicron lebih agresif, sehingga mengalahkan varian sebelumnya, Delta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mochammad Bisri, mengatakan, per 10 Maret 2022, jumlah kasus aktif sebanyak 2.846 orang, dan semuanya bisa dikatakan varian Omicron.
Kendati begitu, dia memastikan gejala maupun penanganan pasien Omicron tetap sama dengan varian lainnya.
“Di sisi lain angka kesakitan maupun kematian akibat Omicron juga sangat rendah. Sama-sama virus covid-19, cuma variannya saja yang beda," katanya.
Dia mengungkapkan, terkait data kematian pasien covid-19 saat ini mencapai 1.841 orang atau 2,91 persen dari total kasus konfirmasi sebanyak 63.289 orang.
Menurutnya, rata-rata angka kematian selama pandemi melanda, disumbang masyarakat lanjut usia dengan penyakit bawaan atau komorbid. Selain itu sebanyak 58 persen di antaranya belum menjalani vaksinasi.
"Kalaupun sudah vaksin, itu sudah 6 bulan yang lalu. Makanya diimbau segera ikut vaksinasi penguat (booster), terutama para lansia," kata dia.
Bisri menyampaikan saat ini penyebaran covid-19 di Kepri mulai melandai, meski kasus aktif masih tercatat di angka 2.846 orang, tetapi tingkat keterisian rumah sakit (BOR) rendah, yaitu 20,56 persen dan positivity rate 8,70 persen.
Ia menjamin kondisi rumah sakit masih aman dan terkendali, karena rata-rata pasien covid-19 tidak bergejala berat, sehingga cukup menjalani isolasi mandiri atau terpadu.
Pihaknya kini tengah berupaya menurunkan level PPKM 3 ke level 1 dengan meningkatkan testing dan tracing covid-19 yang masih rendah.
"Karena salah satu syarat pandemi jadi endemi ialah PPKM level 1 bertahan selama 6 bulan. Selain itu capaian vaksinasi harus 70 persen dari total jumlah penduduk, dan khusus Kepri sudah di atas 80 persen untuk vaksinasi warga," kata Bisri. (ant/*)