GenPI.co Kepri - Penambahan ini, menjadikan tingkat kematian akibat Covid-19 di Batam naik, 2,89 persen atau sebanyak 871 orang.
Peningkatan kasus kematian ini, beriringan dengan jumlah kasus konfirmasi terbaru, sebanyak 135 orang dengan rincian sebanyak 90 orang bergejala dan 43 orang tanpa gejala.
Angka kematian tertinggi di Batam, didominasi kelompok umur 46 hingga 55 tahun sebanyak 244 kasus, lalu disusul kelompok umur 56 sampai 65 tahun sebanyak 220 kasus dan kelompok umur diatas 65 tahun sebanyak 185 kasus.
Klasifikasi kelompok umur 12 hingga 16 tahun, tidak ada satu pun yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Batam.
Sejak program vaksinasi bergulir, angka kematian akibat Covid-19 menurun drastis. Dari data Satgas Covid-19 sejak 14 Agustus, angka kematian didominasi dari masyarakat yang belum divaksin, ada sekitar 81 persen.
Lalu sebanyak 11 persen dari masyarakat yang baru divaksin dosis pertama dan sebanyak 8 persen meninggal dunia dari masyarakat yang sudah divaksin dosis kedua.
Dari 871 kasus kematian selama Covid-19, paling banyak meninggal tanpa komorbid sebanyak 433 kasus. Sedangkan dengan komorbid hanya 409 kasus.
Pasien Covid-19 yang meninggal dengan memiliki komorbid, kebanyakan menderita diabetes melitus, hipertensi, pneumonia, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS dan congestive heart failure (CHF).
Jika berdasarkan gender, angka kematian didominasi jenis kelamin laki-laki sebanyak 491 kasus. Sedangkan, perempuan ada sebanyak 380 kasus.
Angka kematian paling tinggi berada di Kecamatan Batamkota, disusul Kecamatan Sagulung, Sekupang, Lubuk Baja, Bengkong, Batuaji, Nongsa, Sei Beduk, Batuampar, Belakangpadang, Galang dan Bulang.(*)