GenPI.co Kepri - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad beri apresiasi atas perkembangan kasus stunting di Batam. Hal itu dikatakannya saat rapat bersama Kepala Puskesmas (Kapus) dan Camat se-Batam, Senin (14/11).
Penanganan dan pencegahan stunting di Batam terus dilakukan. Prevelensi stunting pun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
"Dari 7,06 persen di februari 2021 menjadi 6,17 persen di Oktober 2021. Dan angka terakhir kalau saya tak salah, turun lagi menjadi 2,56 persen di 2022," kata Amsakar.
Pencapaian itu kata Amsakar merupakan hasil kolektivitas yang harus dipertahankan dan ditingkatkan.
Amsakar bersyukur semua tim bergerak, mulai dari kepala puskesmas, dinas-dinas terkait, kader posyandu hingga kader siaga.
“Seluruh tim alhamdulillah bergerak,” kata Amsakar yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kota Batam.
Dalam pertemuan bersama kapus dan camat itu, Amsakar juga menekankan pentingnya manajemen data dalam penanganan stunting.
"(Manajemen data) ini masih harus diberikan atensi yang lebih," kata Amsakar.
Data yang ia maksud diantaranya data ibu hamil, data keluarga rawan stunting hingga data anak-anak yag diindikasi rawan stunting.
Selain itu Amsakar juga meminta koordinasi antara kapus, camat, kelurahan kader posyandu, kader siaga serta masyarakat terus ditingkatkan dalam hal penanganan stunting. (*)