GenPI.co Kepri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu alias OKU Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berkunjung ke Batam. Kunjungan itu bawa misi khusus.
Kedatangan Pemkab OKU Timur ini ternyata ingin belajar dari Batam dalam membangun infrastruktur dan peembangan kawasan industri.
Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah yang membawa rombongan dari OKU Timur mengatakan saat ini Batam dikenal sebagai daerah tujuan investor.
Pihaknya pun ingin mengadopsi apa yang dilakukan di Batam dan akan diterapkan di OKU Timur.
"Tujuan kami datang ke Batam tidak lain adalah ingin belajar dan mohon bimbingan Pak Wali bagaimana mengembangkan kawasan industri," kata Lanosin, Kamis (20/10).
Ia mengungkapkan, OKU Timur juga punya kawasan yang diperuntukkan bagi industri, selain itu sebagian wilayahnya sebenarnya juga punya keunggulan, yaitu sebagai lumbung pangan nasional.
Wali Kota yang juga Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi menyambut baik kunjungan dari Pemkab OKU Timur, Sumatera Selatan.
Rudi pun memaparkan pembangunan di Batam dan rencana yang akan dilakukan ke depan.
"Kota Batam memang sedikit berbeda dengan daerah lainnya, karena di sini direncanakan dulu baru masyarakatnya datang," kata Rudi.
Rudi juga berbagi tips dalam menyusun dan merealisasikan perencanaan pembangunan Kota Batam.
Di 2029 nanti misalnya, ia menargetkan batam akan jadi kota terbaik di Indonesia.
"Jabatan saya memang habis tahun 2024, tapi pengganti saya nanti tidak akan bisa lari dari apa yang sudah direncanakan saat ini," ujarnya.
Rudi mengatakan dengan banyaknya kawasan industri yang ada di Batam, pihaknya terus mendukung dengan cara membangun infrastruktur.
Mulai dari jalan, bandara, rumah sakit hingga pelabuhan.
"Pelabuhan ini sangat penting untuk mempercepat proses bongkar muat barang," ujarnya.
Selain kawasan industri, sasat ini Batam juga tengah mengembangkan sektor pariwisata. Tidak hanya destinasinya yang terus ditambah dan ditingkatkan tapi juga infrastrukturnya.
"Karena itu hari ini kami juga kembangkan dan revitalisasi bandara,” kata Rudi.
Pengembangan bandara itu bekerja sama dengan investor dari Korea Selatan beserta konsorsioumnya. (*)