GenPI.co Kepri - Warga kepri harap waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. Hal ini karena pintu masuk dan keluar warga Singapura ke Kepri terbuka lebar.
Anggota DPRD Kepri yang juga relawan Covid-19, Rudy Chua mengingatkan pemerintah untuk kembali memperketat pengawasan di bandara dan pelabuhan internasional di Kepri.
Ia mengatakan saat ini kondisi di Singapura cukup memprihatinkan. Jumlah pasien Covid-19 meningkat dari 4.000 orang menjadi 11.000 orang dalam sehari.
Rupanya ada virus Covid-19 baru yang tingkat penularannya lebih cepat, varian baru itu dinamakan XBB.
Namun sampai sekarang belum ada laporan kematian akibat lonjakan kasus Covid-19 tersebut.
"Kami mencermati perkembangan penanganan Covid-19 di Singapura karena berbatasan langsung dengan Tanjungpinang dan Batam,” kata Rudy Chua.
Ia berharap pemerintah daerah di Kepri melakukan upaya untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Gubenur Kepri Ansar Ahmad meminta masyarakat untuk waspada. Diakuinya dalam beberapa bulan ini masyarakat sudah mulai lengah, jarang menggunakan masker.
“Ini karena kasus aktif turun drastis di Kepri. Namun sekarang kita harus waspada karena kasus aktif Covid-19 di Singapura, tetangga kita melonjak," ujarnya, Rabu (12/10).
Ansar mengatakan mobilitas penduduk Singapura ke Kepri cukup tinggi sejak pemerintah Indonesia membuka akses di pelabuhan internasional dan bandara sejak awal tahun 2022.
Begitu pula sebaliknya, Pemerintah Singapura membuka akses warga asing masuk ke negaranya.
"Ribuan warga Singapura melakukan perjalanan laut ke Tanjungpinang, Bintan dan Batam," katanya.
Potensi penularan Covid-19 itu disebutnya dapat terjadi saat mobilitas tinggi antarwarga Singapura dan Indonesia.
"Upaya antisipasi hanya dapat dilakukan dengan disiplin menggunakan masker saat berada di tempat keramaian dan saat berinteraksi," kata Ansar. (ant)