Pertumbuhan Ekonomi Batam Tertinggi di Kepri, Sebegini Capaiannya

02 Maret 2022 22:00

GenPI.co Kepri - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2021 sebesar 4,75 persen. Capaiannya itu bahkan lebih baik jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan nasional.

Kepala BPS Kota Batam Rahmad Iswanto, mengatakan ekonomi Batam mengalami perbaikan jika dibandingkan tahun 2020 lalu yang tercatat minus 2,55 persen, disebabkan dampak covid-19.

Pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2021 tercatat sebesar 3,43 persen. Sedangkan nasional sebesar tercatat sebesar 3,69 persen.

BACA JUGA:  Disbudpar dan BTPB Jemput Bola, Jualan Batam ke Jakarta

"Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, pertumbuhan ekonomi Kota Batam juga jauh lebih baik," katanya mengutip laman Media Center Batam.

Dia menjelaskan, wilayah lainnya di Kepri seperti Kabupaten Karimu, pertumbuhan ekonominya sebesar 2,37 persen, Bintan 0,23 persen, Natuna 0,02 persen,  Lingga 1,95 persen,  Anambas 2,75 persen dan Tanjung Pinang 0,59 persen.

BACA JUGA:  Ini Sejumlah Program Agar UMKM di Batam Naik Kelas, Cek!

Menurutnya, selama satu dekade terakhir struktur perekonomian Batam ditopang sektor industri pengolahan. Baik yang bersumber dari perusahaan-perusahaan industri besar dan sedang, maupun yang dari industri mikro dan kecil.

"Meskipun memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kota Batam pertumbuhan sektor industri pengolahan cenderung fluktuatif pada tahun 2021," kata dia.

BACA JUGA:  Sesmenko Minta Pengawasan Pelabuhan Batam Diperkuat, Ada Apa?

Rahmad menjelaskan, industri pengolahan berhasil tumbuh 5,3  persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa perusahaan 9,7 persen, serta informasi dan komunikasi 9 persen.

Perekonomian Kota Batam yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp172 triliun. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 111 triliun.

Sebagai rincian, ekspor meningkat sebesar 10,85 persen (yoy), setelah mengalami kontraksi pada kuartal sebelumnya.

Kenaikan terutama terjadi pada pertambangan dan penggalian 7,89 persen, pengadaan listrik dan gas 3,43 persen, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 3,22 persen.

Kemudian, konstruksi 6,70 persen, pedagang besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 2,41 persen, jasa keuangan dan asuransi 0,29 persen, real estate 3,91 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 1,42 persen.

Selain itu, ada beberapa lapangan usaha catat pertumbuhan antara lain lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 10,39 persen, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,65 persen.

Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan bahwa pertumbuhan PDRB berdasarkan lapangan usaha yang minus secara year on year antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan minus 0,33 persen.

Kemudian, transportasi dan pergudangan minus 10,48 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum minus 6,44 persen, jasa pendidikan minus 4,08 persen dan jasa lainnya minus 6,06 persen

"Kota Batam memberikan kontribusi sebesar 63,97 persen terhadap PDRB Kepulauan Riau", ujarnya.

Pemko Batam sendiri saat ini terus melakukan pembangunan Batam sebagai kota yang modern.

Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur jalan. Tidak hanya di titik-titik jalan utama Kota Batam saja, tapi juga jalan-jalan pemukiman warga.

Hal itu dilakukan tidak lain adalah bertujuan mendorong terjadinya peningkatan produktivitas bagi faktor-faktor produksi, memperbaiki dan menaikkan taraf hidup, kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Kota Batam.

Muhammad Rudi yang juga Sebagai Kepala BP Batam terus membangun proyek-proyek utama lainnya yang akan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Batam.

Adapun beberapa proyek strategis di antaranya seperti pengembangan Bandara Hang Nadim Batam, Pelabuhan Batuampar dan pengembangan KEK Kesehatan Sekupang. (*)

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI