GenPI.co Kepri - Ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai, menjadi langganan banjir setiap tahun, akhirnya teka-teki penyebab banjir tersebut terungkap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi potensi bencana banjir di Ranai.
Dari hasil mitigasi yang dilakukan, ternyata salah satu penyebab banjir itu adalah alih fungsi lahan di daerah tersebut.
Raja Darmika mengungkapkan, ada tiga faktor penyebab banjir di Kota Ranai, yaitu alih fungsi lahan karena adanya bangunan dan penimbunan.
Kemudian terjadinya penutupan badan sungai karena adanya bangunan di bantaran sungai.
Lalu yang ketiga, adanya sedimen atau pendangkalan terhadap aliran sungai.
Setelah ditelusuri, ada tiga sungai yang berpotensi menyumbang terjadinya banjir di Ranai.
“Di antaranya Sungai Batu Hitam, Sungai Ranai dan Sungai Jemengan,” kata Raja Darmika.
Sementara itu, untuk wilayah yang sangat berpotensi banjir berada di kawasan Air Lakon.
Kawasan itu tidak memiliki aliran sungai akibat tertutu bangunan dan penimbunan.
Raja Darmika mengatakan hasil identifikasi itu tidak dapat dilakukan oleh BPBD Natuna sendirian, meliankan harus berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Dalam hal ini Dinas PU (Pekerjaan Umum), Dinas Perkim (Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan) dan Lingkungan Hidup,” ujarnya. (ant)