GenPI.co Kepri - Gubernur Kepri Ansar Ahmad temui Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan. Pertemuan itu bahas investasi Rp 30 triliun di Kepri.
Investasi sebesar USD 2 miliar atau setara Rp 30 triliun ini merupakan rencana penambahan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang.
Dalam pertemuan tersebut Menteri Luhut menyambut baik rencana penambahan investasi tersebut.
KEK Galang Batang beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang (bauksit) dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter.
KEK Galang Batang menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa.
KEK Galang Batang ini dikembangkan dan dikelola oleh PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).
"Banyak harapan ke depan bahwa kawasan KEK Galang Batang menjadi contoh pengembangan industri yang ramah lingkungan,” kata Ansar di Jakarta, Kamis (29/09).
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas permohonan dukungan dari Menko Luhut untuk membantu percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di kawasan KEK Galang Batang.
Untuk diketahui pada 03 September yang lalu PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050.
Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.
Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.
Ansar berharap penambahan investasi itu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri khususnya pulau Bintan. (*)