GenPI.co Kepri - Pemerintah Kota (Pemko) Batam memiliki sejumlah program untuk mencegah inflasi. Berbagai langkah taktis pun disusun.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad setelah memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Jumat (9/9).
Amsakar mengatakan langkah itu di antaranya menggelar pasar murah yang akan dimulai Oktober hingga akhir Desember.
"Tiga bulan ini akan digelontorkan pasar murah. Distributor memastikan harga yang dijual dibawah harga pasar," kata Amsakar.
Kemudian Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Tapanuli Utara sudah penandatanganan dan Pemko Medan yang dalam tahap finishing.
"Akan dilakukan di 14 September ini. Sangat membantu komoditas strategis masuk Batam utamanya telur dan cabai," ujarnya.
Kemudian terkait transportasi, pemerintah juga memberikan keringanan bagi yang menggunakan jasa TransBatam dan bertransaksi via online, seperti QRIS.
"Intinya kami akan mengawal yang berkaitan langsung dengan masyarakat," ujarnya.
Amsakar mengatakan pihaknya juga menggesa Bank Indonesia dan bank Himbara (Himpunan Bank Negara) dan Kemensos agar BLT dapat digelontorkan secepat mungkin sehingga masyarakat terbantu.
Kemudian, melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemko Batam mengembangkan pertanian cabai seluas 10 hektar di Barelang.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan mensupport bibit kepada masyarakat kader -kader di kecamatan yang dikerjasamakan dengan camat dan lurah. (*)