Terpencil dan Terisolir, Ada 3 Hal yang Diidamkan Warga Mentuda

05 September 2022 17:11

GenPI.co Kepri - Warga Desa Mentuda tinggal di kawasan terpencil dan terisolir di wilayah Provinsi Kepri. Mereka mengidamkan 3 hal yang tiap hari dinikmati warga perkotaan.

Keinginan warga Desa Mentuda itu terungkap saat Gubernur Kepri Ansar Ahmad mendatangi desa tersebut, Sabtu (3/6).

Desa Mentuda ini terletak di pesisir Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga. Desa yang bisa dikatakan tertinggal ini berada di sebuah pulau kecil.

BACA JUGA:  Lingga Kental Pariwisata Berbasis Sejarah, Dilirik Bappenas

Dari Pelabuhan Jagoh, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga menuju pulau tersebut butuh waktu sekitar satu jam jika ditempuh menggunakan kapal cepat.

Mentuda merupakan daerah yang jarang mendapat kesempatan dikunjungi pejabat Pemerintah Provinsi Kepri sekelas Gubernur.

BACA JUGA:  3 Desa di Lingga Terima Penghargaan ADWI 2022

Gubernur Ansar bahkan menjadi Gubernur Kepri pertama yang berkunjung ke desa ini.

Desa Mentuda sendiri terdiri dari 4 dusun, yaitu Dusun Pulon, Dusun Jelutung, Dusun Tembuk dan Dusun Mentengah.

BACA JUGA:  Tuah Bunda, Panti Jompo Pertama di Lingga Diresmikan

Kepala Desa Darmawan Mentunda mengatakan masyarakat merindukan ketersediaan jaringan internet dan listrik, sebab saat ini listrik belum terakses dengan baik.

Darmawan mengatakan satu-satunya akses menuju Desa Mentuda hanya lewat jalur laut. Sehingga masyarakt bergantung pada kondisi pasang surut.

“Ketika air pasang kami bisa beraktivitas, namun kalau surut kami hanya bisa diam di desa tanpa bisa apa-apa,” katanya.

Masyarakat minta dibangunkan akses jalan darat menuju ibukota di Daik, melalui Sei Tenam sehingga aktivitas masyarakat leluasa.

Terkait listrik, Ansar mengatakan akan segera mengkomunikasikan dengan PLN.

Soal internet Ansar telah mengusulkan ke Kemenkominfo terkait Base Transceiver Station (BTS) yang akan dibangun di Kepri.

“Sebanyak 28 BTS akan dialokasikan di Kabupaten Lingga,” kata Ansar.

Sementara soal jalan, ini yang berat karena membutuhkan anggaran yang besar, kisaran Rp 60 miliar. Belum lagi jika bersinggungan dengan hutan lindung, prosesnya akan rumit.

Ansar berjanji akan melakukan pengkajian mana yang paling efektif dibangun aksesnya. (*)

Redaktur: Asrul Rahmawati

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co KEPRI