GenPI.co Kepri - Produksi telur ayam di Tanjungpinang melebihi kebutuhan alias surplus. Disperdagin beberkan kebutuhan dan stok telur yang ada.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang mencatat produksi telur ayam di daerah itu hingga akhir Agustus 2022 mengalami surplus.
Kepala Disperdagin Tanjungpinang Riany mengatakan jumlah produksi telur yang ada sekarang sekitar 3.155 butir.
“Sementara kebutuhan sekitar 2.553 butir. Jadi, stok telur masih aman dan terpenuhi," kata dia, Senin (29/8).
Ia menyebut Tanjungpinang menjadi salah satu daerah produsen telur, makanya produksi telur bisa surplus. Bahkan sebagian hasil produksi telur di Tanjungpinang dikirim ke Kabupaten Bintan.
Menurut dia, harga telur di Tanjungpinang dalam tiga bulan terakhir masih berfluktuasi.
Pada Juni seharga 1.900 per butir, naik menjadi 1.950 per butir pada Juli, namun kembali turun menjadi 1.850 per butir pada Agustus.
"Dibanding bulan lalu, harga telur turun sekitar Rp100 per butir," ujar Riany.
Harga telur sejak awal 2022 diakuinya memang tinggi. Hal ini karena harga pakan ternak juga tinggi.
Persoalan harga pakan tenak ini tidak hanya terjadi di Tanjungpinang melainkan sudah jadi isu nasional.
Dia melanjutkan kendati produksi telur di Tanjungpinang surplus, harga pakan ternak tetap stabil. (ant)